Tidak heran kalau Jogja selalu jadi destinasi wisata favorit bagi banyak orang. Di kota ini, Anda bisa menemukan banyak jenis wisata. Dari mulai wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata kuliner, sampai wisata religi. Berbagai tempat wisata hits di Jogja memang menawarkan daya tariknya masing-masing. Dari semua wisata yang ada, kini mari kita bahas Masjid Gedhe Kauman Kotagede.
Bukan cuma sebagai wisata religi, masjid ini juga merupakan sebuah situs sejarah. Bicara sejarah di Jogja memang tidak ada habisnya. Mulai dari keraton Jogja, pasar, alun-alun, semua punya cerita masing-masing. Tak terkecuali masjid ini, yang kisahnya juga masih terkait erat dengan keraton.
Sejarah Masjid Gedhe Kauman Kotagede
Masjid ini juga terkenal dengan sebutan Masjid Gedhe Mataram. Jangan terkecoh dengan nama Mataram. Mataram di sini tidak ada sangkut pautnya dengan kota di NTB.
Nama Mataram merujuk pada masa dibangunnya, yakni di era kerajaan Mataram. Masjid ini punya sejarah yang cukup panjang, dibangun pada masa pimpinan Kanjeng Panembahan Senopati.
Itu berarti, Masjid Gedhe Kauman Kotagede ini usianya sudah 400 tahun. Tujuan dibangunnya tidak lain sebagai pusat penyebaran agama Islam.
Pada masa itu, penyebaran agama Islam tidak merata, cuma berkembang di kawasan pantai Utara jawa saja. Jadi, Sunan Kalijaga, yang adalah guru Panembahan Senopati, memerintahkan membangun masjid ini.
Masjid tertua di Jogja ini dibangun pertama kali pada tahun 1587. Pada saat itu, ini adalah satu-satunya masjid yang ada di Jogja. Panembahan Senopati sendiri yang memimpin proses pembangunan. Pada saat itu, masjid ini tidak sebesar sekarang. Cuma bangunan kecil saja, dan disebut dengan sebutan langgar alih-alih masjid.
Masjid gedhe ini kemudian diperluas lagi pada masa pemerintahan Sultan Agung. Proses perluasannya sama sekali tidak mengubah bangunan utama.
Perluasan ini cuma mencakup penambahan serambi dan halaman sekitar. Kini, masjid tertua ini sudah sangat luas, tapi karakter utamanya masih tetap dipertahankan.
Saat masjid ini dibangun lalu, masyarakat Jogja masih sangat sedikit yang beragam Islam. Karena itu, membuat masjid ini tidak boleh langsung menambahkan banyak atribut Islam.
Sebagai proses asimilasi, gapura masjid ini dibangun seperti bangunan candi. Gapura ini bahkan dibangun dengan bantuan umat Hindu dan Buddha. Itulah sebabnya bangunan ini jadi simbol kerukunan antar umat beragama.
Fasilitas Masjid Gedhe Kauman Kotagede
Baik sebagai tempat ibadah ataupun wisata sejarah, masjid ini sudah ada fasilitas penting dan penunjang untuk kepentingan pengunjung. Fasilitas tersebut yaitu toilet, tempat wudhu, kolam, taman, dan tempat parkir yang luas.
Di sekitar Masjid Gedhe Kauman, banyak tersedia warung angkringan yang menjual banyak makanan khas Jogja kekinian.
Harga Tiket Masuk Masjid Gedhe Kauman Kotagede
Karena ini sebetulnya bukan tempat wisata seperti yang biasa Anda temui di Jogja, tentu saja tidak ada tiket masuk kalau mau menikmati keindahan Masjid Gedhe Kauman Kotagede. Terlepas dari bangunannya yang sarat akan sejarah, masjid ini tetap berfungsi sebagai tempat ibadah. Jadi, kalau datang ke sini, Anda bisa sekalian beribadah. Jangan lupa kenakan pakaian yang sopan.
Rute Menuju Masjid Gedhe Kauman Kotagede
Masjid Gedhe Kauman Kotagede berada di Sayangan, Jagalan, Banguntapan, Bantul. Memang sudah masuk ke area Kotagede, tidak terlalu jauh juga dari Kebun Binatang Gembira Loka. Kalau dari Malioboro, jaraknya juga tidak terlalu jauh, cuma sekitar 7 km. Bisa Anda tempuh dalam waktu 20 menitan.
Paling mudah untuk datang ke sini lewat Jalan Mataram, lalu lanjut ke Jalan Mayor Suryotomo. Setelah itu, masuk ke Jalan Sultan Agung. Ikuti terus jalan utama sampai bertemu perempatan, lalu belok kanan menuju Jalan Batikan.
Dari situ, arahkan kendaraan menuju Jalan Pramuka, lalu ikuti jalur sampai masuk Jalan Tegal Gendu. Setelah tiba di Jalan Mondorakan, belokĀ kanan menuju Jalan Masjid Mataram. Anda bisa langsung melihat tempat wisatanya dari sini.
Cara paling mudah untuk mengaksesnya adalah dengan kendaraan pribadi. Sulit mencari kendaraan umum yang bisa mengantar Anda sampai tepat di depan masjidnya. Sebagai alternatif, Anda juga bisa menggunakan jasa rental mobil avanza Jogja plus driver.
Daya Tarik Masjid Gedhe Kauman Kotagede
Selain berbagai cerita sejarah yang ada di baliknya, Masjid Gedhe Kauman Kotagede juga menyimpan banyak daya tarik lainnya. Seperti misalnya:
Wringin Sepuh
Di area masjid ini, ada sebuah kolam yang jadi ciri khas bentuk masjid zaman dulu. Kolam ini berfungsi untuk tempat cuci kaki bagi jamaah yang ingin masuk ke dalam masjid. Nah, tidak jauh dari kolam ini, ada sebuah pohon beringin yang usianya ratusan tahun. Masyarakat sekitar menyebut pohon ini wringin sepuh.
Ada satu hal menarik dari pohon ini. Kisahnya dipercaya warga sekitar. Katanya, orang yang sedang bertapa lalu mendapati ada dua daun jatuh dengan posisi berbeda, maka keinginannya akan terkabul. Mitos-mitos seperti inilah yang menambah menarik sebuah tempat kuno, sama seperti beringin di alun-alun kidul.
Filosofinya
Kalau Anda masuk ke dalam masjid ini, Anda akan melihat banyak desain yang sarat akan filosofi. Contohnya, kolam yang untuk mencuci kaki sebelum masuk masjid ini merupakan perlambang bahwa orang yang masuk sini jiwa dan raganya harus suci.
Filosofi utamanya menganut Catur Gatra Tunggal, yang artinya empat jadi satu. Empat bagian itu adalah masjid, pasar, alun-alun, dan kerajaan. Masjid adalah simbol spiritualisme, pasar menyimbolkan kemakmuran rakyat, alun-alun simbol demokrasi, dan kerajaan adalah wujud dari kepemimpinan.
Area Masjid
Memang, fungsi utama masjid ini adalah sebagai tempat ibadah. Namun, tidak ada salahnya juga bagi Anda untuk berkeliling setelah selesai beribadah. Ada banyak bangunan bersejarah di sini yang sayang kalau Anda lewatkan. Ada juga benda yang usianya sudah ratusan tahun, seperti misalnya bedug di halaman utama.
Bedug ini usianya kurang lebih sama dengan masjidnya. Ada juga mimbar bersejarah, yang merupakan pemberian salah seorang Adipati Palembang kepada Sultan Agung. Mimbar ini terbuat dari kayu berukir indah. Sampai sekarang masih ada dan masih terawat baik. Namun untuk menjaga agar tidak rusak, marbot membuat mimbar yang lebih kecil untuk sehari-hari.
Makam di sekitarnya
Tidak jauh dari masjid, tepatnya di area belakangnya, ada sebuah kompleks pemakaman. Area pemakaman ini sering diziarahi warga sekitar. Makam di sini sama bersejarahnya dengan makam kerajaan di imogiri sana.
Beberapa tokoh besar kerajaan yang ada di sini adalah Panembahan Senopati, Nyai Ahmad Dahlan, dan Sultan Hamengku Buwono II. Anda juga bisa berziarah ke sini sambil melihat-lihat sekitar.
Jam Operasional Masjid Gedhe Kauman Kotagede
Seperti masjid lainnya, tentu saja Masjid Gedhe Kauman Kotagede buka setiap hari selama 24 jam penuh. Anda bebas datang untuk beribadah kapan saja. Nah, karena ini adalah tempat ibadah, pastikan juga Anda mematuhi beberapa peraturan yang berlaku.
Kalau Anda tertarik ingin datang ke tempat wisata religi dan sejarah ini, Anda bisa pesan tiket perjalanan Anda lewat Salsa Wisata. Bukan cuma sekadar tiket perjalanan saja, di Salsa Wisata, Anda juga bisa memesan paket wisata Jogja 2 hari 1 malam. Dengan paket wisata, tentu liburan Anda juga jadi lebih praktis dan simpel.
Berbagai objek wisata terkenal sudah kami buat sedemikian rupa untuk Anda kunjungi sesuai jadwal. Anda juga tidak perlu lagi booking hotel dan sewa mobil, karena paketnya sudah termasuk akomodasi, tiket wisata, makan, dan transportasi.